Friday, July 30, 2004

Rajawali yang Kesepian...

SATRIO ARISMUNANDAR lahir di Semarang, 11 April 1961. Lulus dari SMAN 14, Jakarta Timur (1980), Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia (1989), dan menyelesaikan Program S-2 Pengkajian Ketahanan Nasional (PKN) Universitas Indonesia, Agustus 2000. Tesis S-2-nya, yang berjudul "Peran Pers Mahasiswa dalam Gerakan Mahasiswa 1998: Studi Kasus Buletin Bergerak! Menjelang Berhentinya Presiden Soeharto," kemudian dijadikan bahan untuk penulisan buku ini.
Sebagai mahasiswa, pernah aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa FTUI, Ikatan Mahasiswa Elektro, pencinta alam Kamuka Parwata FTUI, Resimen Mahasiswa Batalyon UI, Suratkabar Kampus Warta UI, ISAFIS (The Indonesian Student Association for International Studies), dan kepengurusan Masjid Arief Rachman Hakim UI. Pernah mengikuti masa penerimaan calon anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), 1981.
Di dunia jurnalistik, pernah menjadi penulis freelance (1981-1986), jurnalis Harian Pelita (1986-1988), Harian Kompas (1988-1995), Majalah D&R (1997-Maret 2000), dan Asisten Ketua Litbang Media Indonesia (Maret 2000 – Maret 2001). Pernah meliput Perang Teluk di Irak (1991), serta konflik di Balkan dan Bosnia-Herzegovina (1992 dan 1994). Sesudah pembreidelan tiga media –Tempo, DeTik dan Editor—pada 21 Juni 1994, Satrio bersama sejumlah jurnalis muda mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada 7 Agustus 1994. AJI secara tegas menolak pembreidelan dan menentang represi dari rezim Soeharto, ketika organisasi resmi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang diakui Pemerintah justru menjadi alat penguasa, untuk mengontrol pers dan menindas jurnalis. Terakhir, menjadi Produser di Trans TV (sejak Februari 2002). Sejak Desember 2002, ia ditugaskan menjadi Produser Program Berita Trans Pagi. Terakhir jadi Produser Reportase Investigasi (sejak Juni 2006).
Di dunia akademis, pernah menjadi Dosen Tamu di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP-UI (1993), dosen Public Relations di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Kawula Indonesia, Jakarta Timur (2001), peneliti Forum Wacana UI (1999-2000), dan peneliti Yayasan API (2001). Terakhir, menjadi redaktur jurnal ilmiah Paskal dan Jurnal Ilmu Politik, serta Ketua Komisi Advokasi dan Pengabdian Masyarakat, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) 2002-2005.
Karya berupa buku yang pernah diterbitkan: Megawati, Usaha Taklukkan Badai (Ditulis bersama Agus Harimulyana, Penerbit Mboro Kinasih, Jakarta, 1999); Di Bawah Langit Jerusalem (Penerbit Yayasan Abu Dzarr al-Giffari, Jakarta, 1995); dan Catatan Harian dari Baghdad (Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991).
Kontributor tulisan untuk buku: Panduan Parlemen Indonesia (Penerbit Yayasan API, Jakarta, 2001); Indonesia Masa Transisi: Persepsi Media Indonesia & Australia (Australian Studies Centre Publishing, Jakarta, 2001); Pers dalam “Revolusi Mei”: Runtuhnya Sebuah Hegemoni (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000); 5 th Aliansi Jurnalis Independen: Tetap Independen! (Aliansi Jurnalis Independen, Jakarta, 1999); 48 Profil Ketua Umum Parpol RI (PT Kreasi Karya Wiguna dan Penerbit Nias, Jakarta, 1999); Suara Mahasiswa Universitas Indonesia: Menyelamatkan Indonesia (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999); Broadcasting in Asia (The Alliance of Independent Journalists & Institute for The Studies on Free Flow of Information, Jakarta, 1997); Perubahan Tanpa Gejolak: Menuju Sidang Umum MPR-RI (Upaya Warga Negara, Jakarta, 1997); Kebebasan Cendekiawan, Refleksi Kaum Muda (Yayasan Bentang Budaya dan Pustaka Republika, Yogyakarta, 1996); Issue dan Igauan dari Salemba II (Badan Otonom Economica FEUI, Jakarta, 1995); Agama, Demokrasi, & Keadilan (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993); Palestina: Solidaritas Islam dan Tata Politik Dunia Baru (Pustaka Hidayah, Jakarta, 1992); Menegakkan Demokrasi: Pandangan Sejumlah Tokoh dan Kaum Muda Mengenai Demokrasi di Indonesia (Yayasan Studi Indonesia, Jakarta, 1989); Kesaksian Kaum Muda (Yayasan Studi Indonesia, Jakarta, 1988).